KALTIM - Rektor IKIP PGRI Kalimantan Timur, Dr. H. Suriansyah, M.Pd menyebutkan bahwa Presiden Soekarno dahulu sudah merencanakan perpindahan Ibu Kota Negara, tapi perpindahan IKN baru terealisasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Harapannya, dunia pendidikan juga akan menjadi tumbuh dan berkembang di luar Jawa, khususnya di Kalimantan.
Demikian disampaikannya melalui perbincangan di Kampus IKIP PGRI Kaltim, di Samarinda, Rabu (5/10/2022).
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik dan Penjelasannya
|
"Seperti yang direncanakan Presiden Soekarno dahulu tentang perpindahan Ibu Kota Negara yang pindah ke Kalimantan. Tetapi perpindahan IKN baru terealisasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan perpindahan IKN, kami berharap dunia pendidikan juga akan menjadi tumbuh dan berkembang di luar Jawa, khususnya di Kalimantan. Selama ini, pendidikan di luar Jawa, khususnya Perguruan Tinggi, hanya beberapa saja yang dapat setara dengan PTN di Jawa, " ungkapnya.
Mantan guru ini juga menambahkan dengan menjadi IKN, dunia pendidikan khususnya Kaltim mengalami perbaikan, terutama pendidikan dasar dan menengah. Pendidikan dasar dan menengah di Kaltim, baik sarana maupun kualitasnya tidak merata di Kab/Kota. Sebagai pendidik, ia merasakan betul perbedaan tersebut, oleh karena itu dengan keberadaan IKN, pendidikan di Kab/Kota di Kaltim akan ada pembenahan juga karena sebagai daerah penyanggah Ibu Kota Negara, jangan sampai terlalu jauh perbedaannya dengan pendidikan di IKN.
"Sebagai perguruan tinggi swasta, di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikkan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XI yang berkantor di Banjarmasin, hingga saat ini saya masih merasakan adanya kendala untuk berkoordinasi dengan LLDIKTI wilayah XI. Kendala tsb lebih pada masalah transportasi, oleh karena itu dengan menjadi IKN, LLDIKTI juga perlu dibentuk di Kaltim, apalagi nantinya di IKN ada kantor Kementerian Pendidikan. Menurut kami, akan lebih baik jika di Kaltim ada LLDIKTI tersendiri, sehingga memudahkan pengurusan administrasi, " tutupnya. (RM)